GENERASI CEMAS

Akhir akhir ini banyak sekali peraturan pemerintah yang menyusahkan rakyat nya, terutama bagi kami kalangan menengah,kami serasa dihimpit berbagai macam cobaan secara bertubi tubi, Sekarang pemerintah sedang mencanangkan aturan mengenai TAPERA (tabungan perumahan rakyat).

Peserta program tapera biasanya adalah pekerja formal yang bekerja di sektor formal, seperti pegawai negeri, karyawan swasta, atau buruh. Sebagian dari gaji mereka akan dipotong dan dialokasikan ke rekening tapera mereka sebagai tabungan perumahan. Selain itu, pemberi kerja juga diwajibkan untuk menyisihkan sebagian dari gaji karyawan mereka untuk disetor ke tapera.

Skema TAPERA nanti nya akan ada pemotongan terhadap gaji kami sebagai karyawan swasta, Besarnya persentase potongan Tapera bisa bervariasi tergantung pada regulasi yang berlaku dan perjanjian antara pemerintah, perusahaan, dan pekerja. Namun, secara umum, persentase potongan Tapera biasanya ditetapkan dalam rentang antara 1% hingga 5% dari gaji karyawan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan atau instansi pemerintah mungkin menetapkan bahwa setiap karyawan akan dikenakan potongan sebesar 3% dari gaji mereka untuk disetor ke program Tapera. Besarnya potongan ini bisa disesuaikan dengan kebijakan internal perusahaan, kebutuhan dana Tapera, dan kemampuan finansial para karyawan.

Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa persentase potongan Tapera dapat berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, tergantung pada peraturan dan kebijakan yang berlaku di masing-masing tempat kerja. yang berarti ketika gaji karyawan 5 juta dalam sebulan berarti potongan tapera nya ialah 150 ribu.

Mari kita ambil contoh bahwa potongan Tapera yang ditetapkan adalah sebesar 3% dari gaji karyawan. Jika gaji karyawan adalah 5 juta rupiah per bulan, maka potongan Tapera bulanan akan dihitung sebagai berikut:

Potongan Tapera = 3% dari gaji bulanan = 3% dari 5.000.000 = 0,03 × 5.000.000 = 150.000 rupiah

Jadi, jika gaji karyawan adalah 5 juta rupiah per bulan dan potongan Tapera yang ditetapkan adalah 3%, maka potongan Tapera bulanannya akan sebesar 150.000 rupiah. Butuh berapa tahun untuk kita membeli rumah dengan potongan 150 ribu per bulan nya?

mengutip dari sumber DETIK PROPERTI harga rumah termurah yang berada di wilayah Jawa (kecuali Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan Sumatra (kecuali Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai) untuk tahun 2024 sebesar Rp 166 juta, naik dari yang sebelumnya Rp 162 juta.

kita ambil contoh harga rumah termurah 166 juta, butuh berapa tahun untuk kita bisa mendapatkan rumah dengan potongan tapera 150 ribu di setiap bulan nya.

Untuk mengetahui berapa tahun yang dibutuhkan untuk mendapatkan rumah dengan harga 166 juta rupiah menggunakan tabungan dengan potongan Tapera sebesar 150 ribu rupiah setiap bulan, kita bisa melakukan perhitungan sebagai berikut:

  1. Hitung total tabungan per tahun:Total tabungan per tahun=150.000×12Total tabungan per tahun=150.000×12
  2. Hitung berapa tahun yang dibutuhkan untuk mencapai harga rumah:Jumlah tahun=Harga rumahTotal tabungan per tahunJumlah tahun=Total tabungan per tahunHarga rumah​

150 ribu/bulan×12=1 juta 800 ribu /tahun150 ribu/bulan×12=1 juta800 ribu/tahun

Dibutuhkan sekitar 92 tahun untuk dapat mencapai harga rumah sebesar 166 juta rupiah jika menabung dengan potongan Tapera sebesar 150 ribu rupiah setiap bulan tanpa memperhitungkan bunga atau kenaikan harga rumah. ​Untuk waktu selama itu apakah yakin TAPERA ini akan membantu meringankan kebutuhan kita? atau malah menambah penderitaan kita?

TAPERA adalah sekian dari banyak nya contoh peraturan pemerintah yang membuat rakyat semakin was was dan gaduh, pemerintah seakan menikmati kegaduhan ini, tidak berhenti disitu pemerintah terus mencanangkan peraturan yang tentunya akan membuat keributan di kalangan kami sebagai RAKYAT INDONESIA.

Pajak naik, RUU tni dan RUU polri, batas usia calon kepala daerah, ukt mahal, UU penyiaran, ijin ormas kelola tambang adalah gonjang ganjing politik yang kacau dan membuat rusuh masyarakat kebanyakan, ini semua berawal dari kita yang terlena akan pencitraan gorong gorong.

data tahun 2014 ketika jokowi naik tahta, kurs dollar 12.400, 2024 kurs dollar 16.000, jeblok 29% sedangkan Baht, Dong, Ringgit, Peso jeblok nya 18-19%. pertumbuhan ekonomi mentok di 5,2% padahal potensi nya 5,8 – 6%. proyek proyek infrastruktur di bangun secara ugal ugalan, beberapa BUMN karya bangkrut. KA cepat Jakarta – Bandung yang asal nya B2B malah jadi B2G, masuk ke APBN, budget nya bengkak $2 milyar pula, dan balik modalnya 140 tahun. di akhir masa jabatan nya, seorang presiden yang masih aktif menjabat, dengan tanpa ragu ragu menjadikan anaknya sebagai cawapres. hal ini belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi di negara negara lain, karena pemimpin pemimpin negara lain paham demokrasi, tau etika berpolitik dan tau MALU. gilanya lagi, hal ini di anggap sebagai hal yang wajar oleh pendukungnya “yang katanya 58%”.

Ternyata benar perkataan Gielbran ketua BEM UGM “politik yang dilakukan jokowi itu politik porno” dimana politik yang mengedepankan rasa haus akan kekuasaan dan tahan akan rasa malu bahkan terbilang tidak punya malu.

CULAS adalah deskripsi politik yang dilakukan jokowi, entah apa dosa masyarakat indonesia hingga di beri pemimpin yang seperti ini.

Menuju generasi emas ternyata hanya angan angan semata,laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan situasi yang mengkhawatirkan: sebanyak 9,9 juta Generasi Z di Indonesia tidak kuliah dan tidak bekerja.

kebodohan yang di turun temurunkan, bagaimana tidak terjadi seperti ini, pemimpin kita merancang peraturan agar masyarakat nya bodoh. Jika warga negara nya terdidik, akan jadi masalah bagi pemimpinnya.

Pembungkaman kritikan terjadi dimana mana, UU ITE (pasal karet) jadi senjata andalan rezim, berkedok dengan anggapan ” kritik boleh asal sopan.”

Bahkan kritikan Mahasiswa di seluruh penjuru kota tidak membuat pemimpin kita bergeming hatinya, dan malah semakin mejadi jadi, nepotisme kekuasaan adalah bukti nyata jikalau pemimpin kita tidak peduli terhadap kritikan rakyat nya.

Penulis mengajak Mahasiswa untuk terus menyuarakan aspirasi dari masyarakat, Ayo bangkit dan terus suarakan kritikan kritikan yang membangun. anak IBU YANG LUHUR, PANGERAN DIPONEGORO, KSATRIA AIRLANGGA, DEWA GANESHA, RAJA BRAWIJAYA, PATIH GADJAH MADA dan seluruh anak Mahasiswa lain nya, ayo bangkit dan jangan pernah capek untuk terus menyuarakan aspirasi masyarakat.

Mengutip pesan yang di sampaikan dalam lirik lagu PERADABAN “Karena peradaban takkan pernah mati, walau diledakkan diancam tuk diobati, karena peradaban berputar abadi, kebal luka bakar tusuk atau caci maki”.

3 komentar untuk “GENERASI CEMAS”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *